Senin, 05 Oktober 2015

Roxette - Milk and Toast and Honey

Judul : Milk and Toast and Honey
Artis : Roxette
Album : Room Service
Pencipta : Per Gessle
Dirilis : 3 September 2001
Genre : Pop

Milk And Toast And Honey adalah single ketiga dari album Room Service milik grup duo asal Swedia, Roxette. Memang sih single ini tidak sampai booming layaknya single Roxette yang lain seperti It Must Have Been Love, Listen To Your Heart, Anyone, dll. Bahkan album Room Service pun tidak sampai dirilis di Amerika Serikat, jadi album ini lebih populer di benua Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.

Tapi ada yang istimewa dari album ini. Room Service terasa seperti album 'istirahat'nya Roxette usai dari perjalanan panjang album-albumnya terdahulu yang kental dengan nuansa balad. Album ini terasa lebih ringan dan menyegarkan. Apalagi saat saya mendengarkan single Milk And Toast And Honey. Dari intronya saja sudah bisa membuat perasaan saya rileks. Suara Marie sang vokalis pun terdengar lebih lembut tidak mengharu biru seperti yang selama ini saya tahu.

Liriknya pun enteng. Bercerita tentang seseorang yang baru saja putus dan berusaha untuk tegar kembali. Dia bangun pada suatu pagi lalu membuat sarapan roti panggang, susu, dan madu untuk membuat perasaannya ceria kembali. Saya sendiri sering mendengarkan lagu ini pada sore hari. Duduk santai di teras rumah menikmati pemandangan sore dengan secangkir teh dan makanan kecil untuk melepaskan penat usai berkerja sepanjang hari. Lagu ini memang tak pernah menjadi hits besar, tapi lagu ini tetap layak untuk masuk playlist. Menenangkan, itu sebabnya.




Cher - Believe

Judul : Believe
Artis : Cher
Album : Believe
Pencipta : Brian Higgins, Stuart McLennen, Cher, Paul Barry, Steven Torch, Mathew Gray, Timothy Powell
Dirilis : 19 Oktober 1998
Genre : House, techno, Eurodance,

Lahir dari pasangan seorang sopir truk dan model, penyanyi sekaligus pemain film bernama asli Cherilyn Sarkisian LaPierre ini sudah berkiprah di dunia musik sejak dekade 60-an. Pada awalnya sih hanya sebagai penyanyi latar untuk grup-grup musik beken pada masa itu seperti The Righteous Brothers, The Crystals dan lain-lain. Setelah berkenalan dengan Sony Bono, seorang produser musik yang kemudian menjadi suaminya, karir Cher di dunia musik pun mulai bersinar.Setelah menggelontorkan banyak album yang cukup sukses, pada tahun 1998 Cher merilis satu single yang bisa dibilang sebagai single terbaik yang pernah dirilisnya. Sebagian dari anda pasti kenal dengan single fenomenal ini. Yes, it's Believe.

Believe adalah single jawara dari album ke-22 milik Cher yang bertajuk sama yaitu Believe. Single ini mencatat banyak prestasi di berbagai penjuru bumi. Selain berhasil posisi puncak di hampir semua chart musik, single top ini juga mencatat rekor penjualan yang memukau yaitu 11 juta kopi. Pada saat lagu ini booming, usia Cher sudah kepala 5. Inilah yang membawa Cher masuk ke buku rekor Guiness sebagai Penyanyi Solo Wanita Tertua yang menembus Billboard 100.

Ya tapi itu sebanding dengan perjuangan menelurkan single ini. Bayangkan saja butuh waktu sekitar 6 tahun untuk merampungkan satu single saja. Padahal yang menggarapnya banyak lho. Tercatat ada 6 pencipta lagu yang keroyokan bersama Cher untuk mencetak single Believe ini. Pada awalnya sih bentuknya masih demo hasil karya 4 pencipta lagu dari label Warner Brothers, lalu demo ini dibawa ke studio Metro di London untuk polesan akhir.

Sebenarnya apa sih yang istimewa dari lagu ini? Kalau anda pernah mendengarnya, pasti masih inget dengan sound efek pada vokal Cher yang khas banget itu. Sound efek ini adalah hasil dari software audio prosesor Auto-Tune. Dimana single Believe ini adalah single komersil pertama yang dibuat dengan menggunakan sofware tersebut. Hasilnya suara Cher pun menjadi unik dan futuristik dan alkhirnya terkenal dengan istilah 'Cher Effect'. Belum lagi ditambah dengan musik house technonya yang up beat. Klop banget deh lagu ini buat nge-dance.

Pokok'e joget..pokok'e joget


Disamping musik dan sound efeknya, lagu ini juga sempat bikin geger karena liriknya. Lagu ini bercerita tentang perjuangan seseorang untuk mengumpulkan kekuatan dirinya agar bisa tegak kembali setelah kehancuran cintanya yang menyakitkan. Istilah abg-nya berjuang untuk move on deh. Nah salah satu liriknya berbunyi seperti ini do you believe in life after love. Lirik ini sempat memicu kontroversi. Padahal sih sebenarnya yang dimaksud Cher ini adalah apakah anda percaya bisa hidup kembali setelah kehancuran kisah cinta anda, sepahit dan sesakit apapun rasanya? Do you Believe that? Yes, I do.


Minggu, 04 Oktober 2015

Eric Clapton - My Father's Eyes

Judul : My Father's Eyes
Artis : Eric Clapton
Album : Pilgrim
Pencipta : Eric Clapton
Dirilis : 1998
Genre : Soft Rock

My Father's Eyes adalah sebuah lagu ditulis dan dinyanyikan oleh rocker kenamaan asal Inggris, Eric Clapton, untuk mengenang sang ayah yang tak pernah dikenalnya. Ayahnya, Edward Fryer, adalah seorang tentara Kanada yang bertugas di Inggris pada masa perang dunia kedua. Di Inggris, ayahnya bertemu dan menikah dengan ibunya, Patricia Clapton, yang saat itu baru berumur 16 tahun. Usai perang, Edward Fryer kembali ke pada istri pertamanya di Kanada. Meninggalkan Patricia dan putra yang sedang dikandungnya. 

Setelah Eric Clapton lahir, ia dibawa dan diasuh oleh kakek nenek dari pihak ibunya. Hingga masa remajanya, Eric Clapton mengira bahwa kakek neneknya adalah kedua orang tuanya. Ia pun dibuat percaya bahwa Patricia, sang ibu, adalah kakak kandungnya sendiri. Setelah mengetahui kebenaran akan identitas dirinya, Eric Clapton yang saat itu masih berusia 15 tahun, menutup dirinya dari pergaulan dan menghabiskan hari-harinya untuk belajar bermain gitar.

Pada tahun 1991, putra Eric Clapton yang baru berumur 4 tahun, Conor, meninggal dunia karena terjatuh dari lantai 53 di apartemennya di New York. Kerinduan pada sosok ayah yang tak pernah dikenalnya ditambah duka karena kepergian putranya membuatnya dilanda depresi. Ia lalu menulis sebuah lagu berjudul Tears In Heaven untuk mengenang sang putra dan My Father's Eyes untuk ayahnya. 

Lagu My Father Eyes pertama kali terdengar dibawakan oleh Eric Clapton di acara MTV Unpluged pada tahun 1992. Memang sih aransemennya berbeda jauh dengan dari versi rilisan resminya di tahun 1998. Lagu ini menceritakan bagaimana ia menemukan sosok ayah yang tak pernah dikenalnya melalui tatapan mata anaknya, Conor. Saat menatap mata anaknya, ia seperti sedang menatap sang ayah. Mungkin karena pertalian darah, Eric Clapton merasa terhubung dengan sang ayah melalui anaknya. Kekuatan tatapan mata anaknya membantunya mengumpulkan keping-keping harapan yang pernah hancur berserakan. 

Walau demikian, Eric Clapton mengatakan bahwa ia tak pernah punya nyali untuk merekam lagu ke dalam album resminya, karena merasa bahwa hal itu memang tak pantas untuk dilakukan. Itu sebabnya butuh waktu lama sebelum lagu ini dirilis secara resmi pada tahun 1998. Lagu ini akhirnya dijadikan salah satu single dalam albumnya, Pilgrim. Menurut Eric, ini adalah lagu tersulit di albumnya tersebut. Tapi perjuangannya menggarap lagu ini tak sia-sia sebab single ini membawanya memenangkan kategori Best Male Pop Vocal Perfomance di ajang Grammy Awards tahun 1999 menyisihkan Brian McKnight dan Sting.








Sting - Shape of My Heart

Judul : Shape of  My Heart
Artis : Sting
Album : Ten Summoner's Tale
Pencipta : Sting, Dominic Miller
Dirilis : 1 Agustus 1993
Genre : Soft Pop Jazz

Cukup sulit bagi saya untuk memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Sting dalam lagunya yang berjudul Shape of My Heart. Kepiawaian Sting mengenkripsikan pesan dalam lirik bernuansa dualisme memaksa saya untuk angkat topi. Dibutuhkan kecerdasan ekstra untuk menguraikan makna dari untaian lirik lagu milik musisi yang bernama asli Gordon Sumner ini. Semakin runyam mengingat kemampuan saya dalam memahami permainan kartu amatlah mengharukan.

Meskipun jujur saja hal pertama yang memikat saya untuk menikmati lagu ini bukanlah dari segi lirik, tapi petikan gitar beraroma mistis hasil kepringelan tangan Dominic Miller, seorang gitaris berdarah Argentina yang juga merupakan co-writer lagu ini. Belum lagi buaian suara harmonika yang meliuk-liuk di bagian interludenya, semakin menyeret saya ke dalam daya pikatnya. Permainan harmonika tingkat wahid dalam lagu ini dimainkan oleh Larry Adler, seorang pemain harmonika kawakan asal Amerika. Pada saat memainkan peranannya dalam lagi ini di tahun 1993 silam, Larry Adler sudah berusia 79 tahun. Musisi gaek yang sering disebut sebagai pemain harmonika terbaik sepanjang masa ini tutup usia pada tanggal 6 Agustus 2001.

Single Shape of My Heart ini terdapat di album solonya Sting yang keempat bertajuk Ten Summoner's Tale. Album yang buat saya pribadi merupakan album terbaik yang pernah dirilis oleh Sting. Dimana dalam album ini memuat beberapa single hits favorit saya seperti Fields of Gold, If I Ever Loose My Faith In You, dan tentu saja Shape of My Heart.

Pada tahun 1994, Shape of My Heart dijadikan sebagai soundtrack untuk film Leon The Profesional yang dibintangi oleh Jean Reno, Gary Oldman dan Natalie Portman. Penyanyi R&B asal Inggris, Craig David, juga pernah menulis sebuah lagu yang diilhami dari lagu ini. Lagu tersebut berjudul Rise & Fall yang dirilis tahun 2002. Dalam lagu ini, Craig David mengajak Sting untuk berkolaborasi menyanyikannya.

Dalam Shape of My heart, Sting ingin menulis tentang seorang pemain kartu yang bermain bukan untuk mencari kemenangan atau kemuliaan tapi untuk menggali dan menemukan unsur mistis nan logis dalam permainan tersebut. Kemahiran bermain vs faktor keberuntungan. Permainan kartu ini adalah sebuah metafora kehidupan baginya. Dimana sebagian besar para pemainnya memiliki motivasi serupa tapi tidak dengan dirinya. Baginya permainan ini adalah sebuah meditasi untuk mencari jawaban dan kebenaran yang terselubung didalamnya.

Jika anda adalah seorang pemain kartu handal, tentunya anda pandai menutupi gejolak perasaan dalam hati anda agar tak bisa dibaca oleh lawan main. Istilahnya muka rata atau poker face gitulah. Sulit untuk membaca suasana hati dari wajah seorang pemain kartu tulen, topengnya terlalu keras untuk bisa ditembus. Tapi jika anda lupa mencopot topeng ini saat berhadapan dengan kekasih atau pasangan hidup anda, maka bersiaplah untuk mendapat masalah.








Sabtu, 03 Oktober 2015

Sheryl Crow - My Favorite Mistake

Judul : My Favorite Mistake
Artis : Sheryl Crow
Album : The Globe Sessions
Pencipta : Sheryl Crow, Jeff Trott
Dirilis : 15 September 1998
Genre : Blues Rock

Sheryl Crow adalah salah satu musisi wanita yang saya puja karena kepiawaiannya dalam bermusik. Kemampuannya dalam berolah vokal sudah diakui dunia. Dengan perpaduan suara rock blues dan country yang lembut membuai, wanita yang pernah menyabet 9 piala Grammy ini mampu membawakan lagu-lagunya dengan apik, pas, tidak berlebihan. Keahliannya dalam memainkan gitar serta menulis lagu adalah point unggulan yang sudah semakin didapatkan dari penyanyi wanita masa kini yang menurut saya hanya mengandalkan olah vokal dan sensualitas untuk memikat hati para fansnya. Ya kalau saya buat daftarnya sih, penyanyi wanita favorit saya sebagian besar memang handal kalau dalam urusan menciptakan lagu. Selain Sheryl Crow, di daftar saya ada Shania Twain, Dolores O'Riordan, Alanis Morissette, Jewel, Madonna, Norah Jones, dan lain-lain. Coba tebak deh, dari era kapan para musisi wanita ini berasal. Huuhh..mulai rusuh hahaha...

Well, lets back on track. Nah salah satu lagu yang saya gandrungi dari Sheryl Crow adalah My Favorite Mistake. Single ini ada di albumnya yang ketiga, The Globe Sessions. Ditulis sendiri oleh Sheryl Crow bersama rekannya, Jeff Trott. Dengan mengambil jalur blues rock dengan dominasi petikan gitar, lagu ini menceritakan berakhirnya sebuah hubungan yang dijalani sepasang kekasih karena ternyata cinta si pria ini hanya palsu belaka. Dan bagi si wanita, hubungannya dengan sang mantan tersebut menjadi sebuah kesalahan terfavorit yang pernah dilakukannya.

Yang sempat membuat gempar, lagu melankonis ini kabarnya ditulis oleh Sheryl Crow untuk mengenang hubungannya dengan penyanyi top Eric Clapton. Mereka memang pernah menjalin hubungan selama 6 bulan sebelum akhirnya kandas.Tapi kabar ini dibantah oleh Sheryl Crow dengan mengatakan ia tak pernah menganggap hubungannya dengan Eric Clapton sebagai sebuah kesalahan.

Single cantik milik jebolan fakultas musik klasik di University of Missouri ini pernah dinominasikan sebagai Best Female Pop Perfomance di ajang Grammy awards 1999 walau harus menyerah kalah pada My Heart Will Go On-nya Celine Dion. Tapi tak masalah, toh albumnya tetap mendapat predikat Best Rock Album di ajang yang sama.






Berlin - Take My Breath Away

Judul : Take My Breath Away
Artis : Berlin
Album : Top Gun OST
Pencipta : Giorgio Moroder, Tom Whitlock
Dirilis : 15 Juni 1986
Genre : Synthpop

Jauh sebelum saya mengenal musik bergenre elektro yang kondang dibawakan oleh para DJ dunia seperti Tiesto, Calvin Harris, David Guetta, dan konco-konco, saya sudah jatuh cinta pada dentuman bass gaya synthpop elektro di lagu Take My Breath Away yang dirilis tahun 1986 silam.
Oh tidak..tidak..saya pertama mendengarnya jelas bukan di tahun 1986. Saya baru selesai dicetak pada tahun itu. Jangankan untuk mengingat musik, aktivitas yang saya kuasai saat itu paling cuma tidur, ngompol, dan nangis keras-keras kalau telat disusui. Saya pertama mengenal lagu ini sekitar tahun 1995 waktu nonton film Top Gun di tivi hitam putih yang sumber nyawanya masih berasal dari aki. Walaupun sebenarnya yang membuat saya tergila-gila dari film itu adalah motor Kawasaki Ninja GPZ 900r yang dikendarai Tom Cruise saat lagu ini diputar. Gila itu motor keren banget. Motor Astra Grand yang baru dibeli bapak saat itu dijamin ciut nyali deh kalau disandingkan dengannya.

Ya memang single Take My Breath Away merupakan original soundtrack untuk film Top Gun yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Kelly McGillis. Single ini dibawakan oleh Berlin, sebuah grup musik aliran new wave asal Los Angeles yang pernah berjaya di era 80-an. Single ini diciptakan sekaligus diproduseri oleh Giorgio Moroder, yang tak lain adalah seorang produser merangkap DJ asal Italia. Bisa dibilang beliau ini adalah salah satu sinuwun bagi para pemuja aliran synthpop dan elektro dance. Jadi jangan heran jika single ini pernah digadangkan sebagai salah satu single dengan aransemen musik paling futuristik pada masa itu. Bahkan dentuman slow bass yang dominan pada single ini pun masih tetap enak untuk didengar hingga sekarang.

Giorgio Moroder pernah bercerita bahwa ia sempat kehilangan rekaman suara bass untuk lagu ini yang disimpannya di komputernya. Saya, yang sering mengkambing hitamkan virus sebagai biang kerok hilangnya data penting, jadi kepikiran virus kompi model apa yang lagi naik daun di tahun itu. Tak mau menyerah, akhirnya Giorgio untuk memainkan sendiri gitar bass untuk menggantikan file tersebut walaupun kemampuannya menguasai alat musik ini hanya ala kadarnya saja. Dia bilang hasilnya tak seberapa bagus tapi lumayanlah.

Grup Berlin yang ditawari Giorgio untuk membawakan lagu ini sempat menolaknya. John Crawford, salah satu pentolan grup ini, menyatakan bahwa Take My Breath Away kurang cocok dengan genre musik yang biasa dibawakan oleh grupnya. Tapi apa daya, label rekaman mereka memaksa dan akhirnya mereka pun merekamnya.

Untung saja mereka mau menerima lagu ini walau sempat ogah-ogahan pada awalnya. Karena selang beberapa bulan kemudian, single Take My Breath Away secara pelan tapi pasti mulai merajai top chart di UK dan US mengiringi kepopuleran filmnya. Bahkan Take My Breath Away bisa dibilang sebagai single paling top yang pernah mereka bawakan. Pada puncaknya, lagu dinobatkan sebagai Best Original Song di ajang Academy Award dan Golden Globe di tahun yang sama.

Video musiknya dibuat secara sederhana. Wajar dong pada saat itu musik lebih dikenal lewat radio bukan tipi. Para mantan abg era 80' pasti paham di satu RT ada berapa sih yang punya tivi. Jadi pembuatan video musik belum mendapat porsi perhatian sebesar sekarang. Pesawat rusak yang digunakan sebagai salah satu latarnya pun lebih mirip petarangan ayam ketimbang pecahan pesawat. Tapi gaya pakaian dan rambut khas anak-anak 80-an itu lho yang bikin kangen. Dan musiknya wow, masih sulit dicari tandingannya. Sekedar saran, jika nonton video ini gunakan headset atau earphone kw 1 biar berasa sensasi nendangnya.






Goo Goo Dolls - Iris

Judul : Iris
Artis : Goo Goo Dolls
Album : Dizzy Up The Girls, City Of Angels OST
Pencipta : John Rzeznik
Dirilis : 7 April 1998
Genre : Alternative Rock

Sudah pernah nonton film City of Angels kan? Beberapa dari anda mungkin sudah nonton film ini, tapi ada juga yang belum. Bagi yang belum nonton, mau saya ceritain sinopsisnya?

Bbbrrrr...ya sudah cerita singkat saja. Film City of Angels adalah salah satu film yang cukup laris di tahun 1998. Dibintangi oleh Nicholas Cage dan Meg Ryan. Ceritanya ada malaikat benama Seth (Nicholas Cage) yang  naksir pada seorang dokter bedah bernama Maggie (Meg Ryan). Seth beberapa kali menampakan wujudnya agar bisa bertatap muka dan berbincang dengan Maggie. Sampai akhirnya mulai deh tumbuh benih cinta diantara keduanya. Sang malaikat tetap menjaga agar jangan sampai Maggie tahu siapa dia sebenarnya. Walaupun pada akhirnya si dokter pun mulai menyadari siapa sebenarnya Seth dan mulai timbul genjolak batin pada keduanya. Khususnya karena mereka berasal dari dunia yang berbeda.

Didorong oleh cintanya pada Maggie, Seth akhirnya memutuskan untuk menjadi manusia dengan cara menjatuhkan dirinya dari sebuah pencakar langit. Istilahnya fallen angel gitu lah. Nah dengan statusnya sebagai manusia fana, akhirnya Seth bisa kembali bersama dengan sang pujaan hati. Walaupun kisah cinta mereka tak berlangsung lama karena pada akhirnya Maggie...tuuuutt..sensor..no spoiler haha...

Well...buat saya pribadi sih filmnya tak begitu istimewa, kecuali jika nontonnya bareng sama pacar. Yang membuat film ini nancep di hati saya itu soundtracknya. Nggak tanggung-tanggung film ini punya 3 soundtrack andalan yang sangat populer. Ada lagu Uninvited punya Alanis Morissette, Angelnya Sarah McLachlan, dan favorit saya Iris by Goo Goo Dolls!

Single Iris mungkin adalah salah satu single paling beken yang pernah dibawakan oleh grup rock asal negeri Paman Sam, Goo Goo Dolls. Single ini ditulis oleh John Rzeznik, vokalis merangkap gitaris grup yang dulu bernama The Sex Maggots ini. Saking bekennya lagu ini, Iris memecahkan rekor nangkring di puncak Hot 100 Airplay selama 18 pekan. Gile ndro!

Single Iris ditulis oleh John dengan mengambil sudut pandang sang malaikat yang diperankan oleh Nicholas Cage tersebut. Tentang bagaimana dia bersedia mengorbankan keabadiannya demi untuk memiliki kemampuan merasa seperti manusia. Bagaimana seseorang jatuh cinta kepada seorang wanita yang berasal dari dunia yang berbeda, namun ia tak berani mengungkapkan karena takut wanita itu akan menjauhinya. Bagaimana ia tetap menutupi identitasnya karena ia merasa dunia tak akan bisa memahami dirinya. Tapi dia tidak memperdulikan hal itu. Yang ia inginkan hanyalah sang pujaan hati bisa memahami siapa dia yang sebenarnya.

Menurut John, judul Iris diilhami dari nama seorang musisi country Iris DeMent. Nama ini muncul secara tak sengaja saat ia sedang membaca sebuah majalah. Single ini pun mendapat banyak pujian dari berbagai kritikus musik dunia dan sempat membawanya dinominasikan dalam 3 kategori di ajang Grammy Awards tahun 1999 yakni untuk Best Perfomance By Duo or Group, Song Of the Yeard dan Record of The Year walau tak menang satupun. Apes deh.

Oh iya, saking populernya lagu ini, Iris sempat menjadi salah wedding song favorit di berbagai negara. Bahkan lagu ini menjadi lagu pengiring saat Avril Lavigne berdansa dengan suaminya, Deryck Whibley, di pesta pernikahan mereka tahun 2006 kemarin.








The Cranberries - Animal Instinct

Judul : Animal Instinct
Artis : The Cranberries
Album : Bury The Hatchet
Pencipta : Dolores O'Riordan
Dirilis : 5 Juli 1999
Genre : Alternative Rock

Bury The Hatchet adalah album keempat band rock kenamaan asal Irlandia, The Cranberries, yang dirilis tahun 1999. Album ini bisa dikatakan album 'kembali'nya The Cranberries setelah penantian selama 3 tahun sejak album ketiga mereka, To The Faithfull Departed, yang menuai beberapa protes dari para penggemarnya karena dianggap kualitas musiknya telah menurun jika dibandingkan 2 album sebelumnya. Belum lagi sang vokalis, Dolores O'Riordan, sempat vakum dari dunia musik dikarenakan sedang fokus pada kelahiran putra pertamanya sehingga album keempat ini molor lumayan lama. Pada album Bury The Hatchet ini, The Cranberries seolah ingin mengobati kekecewaan para penggemar dengan menyuguhkan beberapa single jagoan. Salah satunya adalah Animal Instinct.

Animal Instinct adalah single kedua dari album Bury The Hatchet. Single ini ditulis sendiri oleh pentolan sekaligus vokalis The Cranberries , Dolores O'Riordan, saat dia sedang mengasuh bayinya, Taylor. Dolores mengungkapkan bahwa lagu ini merupakan bentuk ungkapan sayangnya kepada sang anak yang telah memberi motivasi baru baginya untuk kembali berkarya di dunia musik setelah kejenuhan yang sempat melandanya.

Dolores melanjutkan bahwa Animal Instinct bercerita tentang perasaan seseorang saat dia sedang mengasuh anak-anaknya. Perasaan yang bermula sejak ia mengandung dan melahirkan anaknya. Saat ia sedang menimang dan menyusui anaknya, ia merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan. Rasa sayang itu kemudian membentuk keinginan untuk selalu melindunginya apapun yang terjadi. Tak pernah ingin berpisah dengan sang anak, seberapapun beratnya cobaan yang dilalui untuk membesarkannya. Rela mengorbankan apapun demi melindungi mereka, itulah animal instinct (naluri hewani) yang ada dalam diri manusia.

Sutradara Olivier Dahan memvisualkan apa yang ingin disampaikan Dolores tersebut dalam video musik Animal Instinct hasil garapannya. Diawali dengan adegan beberapa petugas dari Lembaga Perlindungan Anak, aparat keamanan, dan pengacara yang datang untuk mengambil dua orang anak dari seorang ibu. Mereka mengambil kedua bocah itu karena sang ibu tidak memiliki pekerjaan sehingga dianggap tak mampu untuk membiayai hidup anak-anaknya. Memang ada beberapa negara seperti Amerika Serikat yang memiliki peraturan ketat tentang perlindungan anak. Lembaga Children's Protection Service (CPS) akan mengambil alih pengasuhan anak dari orang tua mereka untuk beberapa alasan, misalnya karena adanya KDRT, tidak memiliki orang tua, ditelantarkan orang tua, atau bahkan jika orang tua dianggap tidak mampu membiayai hidup anak-anaknya.

Back to the video. Sang ibu lalu datang dan sempat melakukan perlawanan tapi tak kuasa untuk melawan hukum yang berlaku di negara tersebut. Kedua anak itu lalu dibawa dan dititipkan ke pusat perlindungan anak. Sang ibu yang merasa tak mampu berpisah dengan anak-anaknya, akhirnya secara sembunyi-sembunyi membawa kabur kedua anaknya dari tempat tersebut.

Jadi, kalau kita lihat dari video musik Animal Instinct ini, nampaknya ada sedikit unsur protes terhadap kebijakan Lembaga Perlindungan Anak. Khususnya jika anak-anak diambil paksa oleh negara jika orang tua dianggap terlalu miskin untuk bisa membiayai hidup mereka. Bagaimana, setujukah anda dengan kebijakan seperti ini?


Minggu, 27 September 2015

Five For Fighting - Superman (It's Not Easy)

Judul : Superman (It's Not Easy)
Artis : Five For Fighting
Album : America Town
Pencipta : John Ondrasik
Dirilis : April 2001
Genre : Soft Rock

Siapakah superhero jagoan anda di masa kecil atau bahkan yang masih anda idolakan sampai sekarang? Batman, Ironman, Spiderman, atau bisa jadi Superman? Tidak bisa dipungkiri bahwa kelompok karakter pembela kebenaran yang rata-rata punya nama akhiran Man ini telah banyak mengisi alam khayalan masa kecil kita. Jika saya bertanya mengapa anda mengidolakan mereka, jawabannya pasti beragam. Ada yang bilang karena mereka memiliki kekuatan super, jago bela diri, punya alat-alat tempur yang canggih dan sebagainya. Dalam pandangan kita mereka nampak tak terkalahkan, selalu menang di akhir cerita. Saya yakin banyak dari kita, termasuk saya, yang pernah berkhayal memiliki kemampuan super mereka. Tapi pernahkan kita membayangkan seperti apa dunia dari sudut pandang mereka.

Five For Fighting mencoba menulis seperti apa rasanya menjadi seorang pahlawan super dalam singlenya yang berjudul Superman (It's Not Easy). Dari judulnya jelas, dia mengambil tokoh Superman sebagai bahan referensinya.

Dia menggambarkan bahwa seorang superhero selalu terjebak dalam dua kutub yang saling bertentangan. Disatu sisi dia harus selalu tampil tegar untuk menyenangkan orang lain, menyisihkan ego pribadi, sedangkan disisi lainnya dia merasa lelah dan frustasi. Ia dituntut untuk menjadi yang terbaik, dipaksa untuk menutupi gejolak perasaannya sendiri. Harus merelakan keinginan dan mimpi-mimpinya disaat ia berjuang untuk membantu mewujudkan mimpi orang lain.Tak ada yang mau mengerti bahwa ia pun punya batas kemampuan seperti yang digambarkan dengan jelas dalam syair even heroes have the right to bleed.

Jika ditelaah lebih dalam, lagu ini jelas bukan tentang superhero yang kita kenal. Tapi lebih tentang dilema perasaan seseorang yang terpaksa harus jadi tokoh sentral dalam kehidupannya. Tak perlu menjadi superhero kan untuk bisa merasakan hal itu. Saya yakin banyak diantara kita yang pernah merasakannya. Misalnya jika saat ini anda merupakan seorang kepala rumah tangga yang harus bekerja keras demi membahagiakan keluarga anda, pasti anda paham apa yang saya maksud. Tak mudah untuk menjalaninya kan? Yes..it's not easy to be me.

Meskipun berjudul Superman, tapi single milik penyanyi bernama asli John Ondrasik ini, tak ada kaitan sedikitpun dengan DC Comics selaku pemegang hak cipta manusia baja tersebut. Superman semata-mata hanya sebagai bahan referensi saja. John pun berhati-hati untuk tidak memasukan kata Superman dalam lirik lagunya karena ia tak mau ada masalah dengan hak cipta di kemudian hari.

Diiringi musik soft rock yang didominasi oleh alunan dentingan piano khas John Ondrasik, yang memang sudah belajar sejak umur 2 tahun, single Superman memang nyaman untuk dinikmati. Liriknya pun sangat orisinil, menyadarkan kita bahwa yang terlihat dari luar tak selalu sama dengan keadaan sebenarnya. Single ini sempat membawa Five For Fighting menembus posisi ke-14 di Billboard Hot 100 serta masuk sebagai nominasi untuk kategori Grup  Pop terbaik di ajang Grammy Awards tahun 2002.




Mariah Carey - Without You

Judul : Without You
Artis : Mariah Carey
Album : Music Box
Pencipta : Pete Ham, Tom Evans
Dirilis : 23 Januari 1994
Genre : Pop

Menyanyikan sebuah lagu yang sudah pernah populer sebelumnya memang tak pernah menjadi perkara mudah. Tak semua penyanyi sanggup melakukannya dengan baik. Terutama menyangkut opini publik yang terlanjur mengenal lagu tersebut dengan baik saat dibawakan oleh pendahulu atau penyanyi aslinya. Jadi saat seorang penyanyi memutuskan untuk mendaur ulang sebuah lagu, dia harus menyiapkan mental untuk menerima kritik atau pujian karena bisa dipastikan publik akan membandingkan versi yang ia bawakan dengan versi pendahulunya. Banyak cara yang ditempuh oleh seorang penyanyi agar versi miliknya tampil beda dan diterima oleh khalayak ramai. Mulai dari perubahan aransemen sampai improvisasi vokal. Beberapa berhasil menerima tepuk tangan, sementara yang lain harus menerima hujatan karena dianggap tak mampu membawakan lagu sebaik penyanyi aslinya atau bahkan dituduh merusak citra asli lagu tersebut.

Mariah Carey, diva asal Amerika Seikat, adalah salah satu yang terbilang sukses menyanyikan lagu recycle. Dengan kemampuan vokal menawan hasil ajaran sang ibu yang merupakan penyanyi opera, Mariah Carey sukses mendaur ulang lagu Without You yang aslinya merupakan lagu milik grup rock asal Inggris, The Badfinger. Lagu Without You ini pertama kali dimuat dalam album mereka berjudul No Dice yang dirilis pada tahun 1970. Kabarnya sih, sekitar 180 artis pernah mendaur ulang lagu ini, yang paling populer diantaranya versi Harry Nilsson (1971), Air Supply (1991) dan Mariah Carey (1994).

Mariah Carey menjadikan single Without You dijadikan sebagai single ketiga di album ketiganya bertajuk Music Box. Genre musik yang dipilihnya memang masih condong ke pop, bukan R&B seperti sekarang. Dengan range vokal sampai 5 oktaf, Mariah Carey tak kesulitan menjangkau nada-nada rendah dan tinggi dalam lagu ini. Warna suaranya yang khas memberi kesan tersendiri pada lagu ini. Pada bagian chorus, Mariah Carey mengayunkan lagu sentimentil ini dengan nada tinggi yang sanggup membuat bulu roman merinding.

Khalayak musik pun menyambut baik lagu 'usang' yang dipoles ulang oleh penyanyi juga beken dengan lagu Hero ini. Single ini pernah meraih puncak chart musik di berbagai negara dan disusul dengan penjualan singlenya yang laris bak obat jamur di musim hujan.







Foo Fighters - Learn To Fly

Judul : Learn To Fly
Artis : Foo Fighters
Album : There Is Nothing Left To Loose
Pencipta : Dave Grohl, Nate Mendel, Taylor Hawkins
Dirilis : 18 September 1999
Genre : Rock Alternatif

Hell yeahh!! Ini adalah salah satu yang langsung membuat saya jingkrak-jingkrak sejak terdengar alunan keras intronya. Bagaimana tidak, single jagoan dari album ketiga Foo Fighters ini memang powerful. Musiknya yang menghentak, betotan bassnya yang mantap, gebukan drumnya yang memompa denyut jantung. Apalagi kalau dengerinnya pakai headset, kumat deh autisnya.

Single dari band rock asal Seatle ini memang istimewa. Lagu yang menceritakan tentang pencarian tanda-tanda kehidupan nan inspiratif ini memang bisa dibilang lagu terbaik dari band yang juga terkenal dengan nama The Holy Shit ini. Bahkan sang pentolan, Dave Grohl, pernah menyatakan bahwa Learn To Fly adalah lagu favorit yang pernah ia rekam sejauh ini.

Single ini langsung populer sejak pertama dirilis pada tahun 1999 lalu. Mendapat aplaus dari banyak kritikus musik, single milik band hasil asuhan mantan drummer Nirvana ini tak mendapat kesulitan menembus chart musik bergengsi di berbagai negara.

Salah satu keistimewaan single ini terletak pada video musiknya. Dengan memparodikan film Airplane, video apik karya sutradara Jesse Perrets ini sempat dianugrahi gelar Best Short Form Music Video di ajang Grammy Awards tahun 2000. Dalam video berseting dalam pesawat komersial ini, hampir seluruh peran dimainkan oleh para personil Foo Fighters. Mulai dari pilot, kru pesawat sampai ke para penumpangnya. Kecuali peran mekanik yang jadi biang keroknya, pernannya diambil alih oleh Kyle Gass dan Jack Black yang terkenal lewat film Kungfu Panda dan KingKong. Dengan tema komedi parodi, tak heran jika video musik Learn To Fly  tampil sebagai musik video yang lucu menggelitik.

Oh ya, ada satu lagi berita keren terkait  single ini. Pada tanggal bulan Juli 2015 kemarin, sebanyak 1000 musisi rock di kota Cesena (Italia), secara serentak menyanyikan single Learn To Fly dalam upaya untuk membujuk Foo Fighters agar bersedia manggung di kota mereka. Aksi memukau ini dipelopori salah satu fans Grohl Cs bernama Fabio Zaffagnini yang selama setahun mengumpulkan para musisi rock untuk bersama-sama menggelar kampanye ini. Gayung pun bersambut, terharu melihat aksi mereka, Dave Grohl berjanji akan memenuhi permintaan mereka untuk konser disana. Pengen liat aksi keren para rocker ini, silahkan simak videonya.



Celine Dion - Then You Look At Me

Judul : Then You Look At Me
Artis : Celine Dion
Album : All The Way...A Decade Of Song, Bicentinal Man OST
Pencipta : James Horner, Will Jennings
Dirilis : 11 Desember 1999
Genre : Pop

Alkisah pada tahun 2005, sebagian besar rumah tangga di Amerika Serikat memiliki paling tidak satu robot "pembantu" yang tugasnya mengurus rumah menggantikan peranan PRT manusia. Robot ini mampu mengerjakan semua tugas rumah tangga, yang biasanya sih dilakukan oleh para ibu-ibu sambil ngomel-ngomel, seperti masak, nyuci, ngepel bahkan sampai mengasuh anak. Nah, keluarga Martin, menerima kiriman salah satu robot yang bernama Andrew yang diperankan oleh mendiang Robin Williams. Layaknya robot "babu" yang lain, Andrew bertugas mengurus rumah keluarga Martin. Namun ternyata, si Andrew ini memiliki kemampuan unik untuk merasa layaknya manusia biasa. Kemudian Andrew pamit dan mengembara demi keinginannya menjadi manusia seutuhnya.

Well..itu cuma sinopsis film kok. Tepatnya sinopsis The Bicentinal Man yang dirilis tahun 1999 silam. Tenang aja, robot model gituan belum ada kok sampe sekarang. Bisnis ekspor PRT ke luar negeri tetap belum punya saingan hingga hari ini. Film ini menurut saya sih bagus dari segi cerita namun sayangnya termasuk film gagal di pasaran. Nah kegagalan film ini pun akhirnya berimbas pada salah satu soundtrack jagoannya.

Tidak tanggung-tanggung, James Horner, yang dulu sukses menulis lagu My Heart Will Go On, ditunjuk untuk menulis dan mengaransemen soundtrack film ini. Dan juga Celine Dion yang diberi kehormatan untuk menyanyikannya. Lagu soundtrack ini berjudul Then You Look At Me.

Lantaran film Bicentinal Man dianggap gatot di pasar, maka single Then You Look At Me pun akhirnya dibatalkan untuk promosi besar-besaran. Padahal sih lagunya cukup bagus. Dengan iringan orkestra ala James Horner, harusnya lagu ini bisa mendulang sukses yang lumayan. Belum lagi kan yang menyanyikannya itu sang diva pop dunia Celine Dion yang kalau masalah urusan olah vokal sudah tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Pokoknya nggak bakal ada yang berani deh nantangin adu vokal sama ibu yang pernah menyabet piala Grammy 5 kali ini.

Video musiknya pun bernuansa futuristik berlatar belakang sebuah lab penelitian robotik. Dalam video besutan sutradara Bille Woodruff ini, Celine Dion tampil cukup serius. Namun sayangnya ada sedikit yang lumayan mengganggu buat saya. Pakaiannya itu lho, ketat banget bikin sesak nafas. Saya bukan pengamat fashion, tapi menurut saya pakaian itu kurang pas dengan image Celine Dion sendiri. Kalau yang make Britney Spears seperti dalam video musik Oops I Did It Again sih ok saja. Penasaran pengen dengar lagu dan liat video musiknya? Silahkan simak dibawah ini


Sabtu, 26 September 2015

Robbie Williams - Angels

Judul : Angels
Artis : Robbie Williams
Album : Life Thru A Lens
Pencipta : Robbie Williams, Guy Chambers, Ray Heffernan
Dirilis : Desember 1997
Genre : Pop Rock

Kalau bicara soal Robbie Williams, kadang saya garuk-garuk kepala sendiri. Mantan anggota termuda boyband Take That ini memang sering membuat ulah yang menggemparkan awak media. Mulai dari kebiasaannya menegak minuman keras, kecanduannya pada narkotika. Belum lagi kebiasaannya mengolok-olok dan ngajak berantem musisi lain seperti Oasis. Tapi tak bisa dipungkiri juga pria kelahiran Stafforshire Inggris ini memang musisi yang sangat berbakat. Kiprahnya di pentas musik dunia sudah tidak diragukan lagi. Dengan total penjualan album dan single sampai 75 juta kopi diseluruh dunia, tak salah jika ia dimasukan ke dalam daftar artis dengan penjualan lagu terlaris sepanjang masa.

Salah satu single terlaris milik penyanyi yang pernah harus membayar denda sebanyak 200 ribu USD saat memutuskan kontrak dengan Take That ini berjudul Angels. Single ini ditulis oleh Robbie bersama kedua rekannya, Guy Chamber dan Ray Heffernan. Kabarnya sih, lagu ini ditulis dalam kurun waktu 25 menit! Ajiibb, edisi kilat nih.

Meskipun kilat, bukan berarti ini lagu asal jadi. Buktinya, setelah resmi dirilis sebagai single ke-4 dari album pertamanya Life thru a Lens, single ini berhasil mencatat rekor penjualan sekitar 1,2 juta kopi di Inggris. Penjualan fantastis ini membuatnya masuk dalam daftar single terlaris di Inggris. Meskipun memang posisinya di tangga lagu dunia tak sampai tembus ke posisi juara, tapi single ini bertahan sampai puluhan minggu disana.

Robbie Williams pernah mengatakan bahwa lagu ini diilhami kecintaannya pada hal-hal yang berbau supranatural. Bukan tentang Angels (malaikat) tapi lebih kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Didedikasikan khusus untuk mendiang paman dan bibinya, lagu ini berkisah tentang bagaimana rasanya dicintai dan dilindungi oleh orang tercinta walaupun telah pergi meninggalkan dunia fana ini.

Walaupun single ini, seperti nasib banyak single top dari Inggris, tak pernah menembus pasar Amerika, tak kurang dari 2 penyanyi asal Amerika yang mendaur ulang lagu ini. Diantaranya adalah Jessica Simpson dan David Archuleta. Video musiknya pun cukup bagus, hasil polesan sutradara ternama Vaughan Arnell yang pernah menangani video musik beberapa artis ternama seperti Spice Girls, George Michael, James Blunt, All Saints, One Direction dan lain-lain.


Christina Aguilera - Hurt

Judul : Hurt
Artis : Christina Aguilera
Album : Back To Basics
Pencipta : Christina Aguilera, Mark Ronson, Linda Perry
Dirilis : 19 September 2006
Genre : Pop

Dengan diiringi alunan piano lembut nan sendu, Christina Aguilera yang dikenal dengan kekuatan vokalnya, mencoba menceritakan kepedihan mendalam yang ia rasakan saat ditinggal oleh sang ayah. Kepedihan yang dibalut oleh rasa penyesalan karena selama bertahun-tahun ia menyalahkan sang ayah yang dianggap telah menelantarkan keluarganya.

Ya..Christina Aguilera memang memiliki sejarah kelam di masa lalunya karena orang tuanya bercerai saat ia masih berumur 6 tahun. Hampir sepanjang hidupnya ia menolak untuk berkomunikasi dengan sang ayah. Bahkan ia sempat mengungkapkan kebenciannya itu dalam beberapa singlenya terdahulu seperti I'm OK dan Oh Mother. Namun kini ia mengaku menyesali semua sikapnya itu. Betapa inginnya ia bertemu sang ayah dan mengungkapkan bahwa sesungguhnya ia sangat menyayanginya. Namun sayang, semua itu adalah sebuah penyesalan yang terlambat baginya.

Single Hurt ini ditulis oleh Christina Aguilera bersama Mark Ronson dan dibantu oleh Linda Perry. Masih ingat dengannya kah? Yups, Linda Perry adalah pentolan grup rock 4 Non Blondes yang beken dengan single What's Up di awal era 90-an. Linda Perry membantu menulis lagu ini dalam suasana berkabung dikarenakan meninggalnya sang ayah setahun sebelum Christina Aguilera memintanya untuk membantu menulis lirik lagu Hurt ini. Klop deh.

Single Hurt dijadikan sebagai single kedua dari album ke-6 milik penyanyi diva pop kelahiran New York ini yang diberi tajuk Back To Basics. Sebenarnya sih, pada awalnya single Candyman yang digadangkan sebagai single kedua. Namun RCA Records, selaku labelnya, memutuskan untuk menjadikan single Hurt menjadi single kedua di album ini dengan harapan akan bisa mengikuti kesuksesan single Beautiful yang populer pada tahun 2004 dan sama-sama bernuansa pop balad.

Dan keputusan ini memang tidak salah. Dengan lirik lagu yang menyiratkan kepedihan dan penyesalan mendalam, serta dinyanyikan dengan sepenuh hati oleh Christina Aguilera, single Hurt berhasil terjual lebih dari 1,2 juta kopi dan menjadi hits di tangga lagu seluruh dunia. Hurt juga mendapat berbagai apresiasi positif dari para kritikus musik dunia.

Ada banyak pesan moral yang disampaikan oleh lagu ini. Terutama bagi kita yang selama ini sering berselisih paham dengan orang tua atau bahkan putus kontak dengan mereka. Ada sebagian dari kita yang menyalahkan orang tua karena menganggap bahwa perbuatan dan keputusan yang mereka buat di masa lalu telah menyakiti atau bahkan menghancurkan kehidupan anak-anaknya di masa mendatang. Tapi sadarkah kita bahwa tanpa orang tua, mungkin kita tak akan pernah ada? Mereka adalah orang-orang yang membawa kita hadir ke dunia ini. Mereka adalah dua orang yang pertama kali menyayangi kita bahkan sejak kita belum lahir. Tak inginkah kita untuk membalas cinta kasih mereka? Cobalah untuk menyesali perbuatan dan kesalahan kita selagi mereka masih ada. Jangan sampai kita menyesalinya di hadapan pusara mereka.






Jewel - Hands

Judul : Hands
Artis : Jewel
Album : Spirit
Pencipta : Jewel Kilcher, Patrick Leonard
Dirilis : November 1998
Genre : Pop Rock

Tragedi kemanusiaan yang sering terjadi dalam kehidupan kita sering kali menampilkan yang terbaik dan yang terburuk dari semua orang. Sebagian akan berlari dan menyelamatkan dirinya sendiri, sebagian akan terdiam dan hanya menonton, sebagian akan memanfaatkan musibah tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri, dan sebagian lagi (semoga bukan kelompok yang terkecil) tergerak nurani untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang menjadi korban tragedi tersebut.

Inilah yang ingin disampaikan oleh Jewel Kilcher, seorang musisi sekaligus penulis puisi asal Alaska, dalam lagunya yang berjudul Hands. Lagu ini merupakan single pertama dari album kedua berjudul Spirit yang dirilis tahun 1998. Jewel menulis lagu ini dibantu sang produser, Patrick Leonard. Sebagian liriknya diilhami oleh puisi berjudul Poverty karya Pablo Neruda.

Jewel menulis lagu Hands disaat umurnya 18 tahun. Tahun yang berat baginya karena saat itu dia menjadi seorang tuna wisma. Ya..Jewel pernah harus tinggal dalam sebuah mobil van. Bagaimana bisa? Jewel bercerita bahwa dia dipecat dari pekerjaan karena menolak ajakan atasannya untuk berhubungan badan. Akibat kehilangan pekerjaan, Jewel tak sanggup membayar sewa rumah dan memaksanya hidup sebagai seorang tuna wisma.

Dengan lirik yang kemanusiaan yang dalam, penyanyi yang lahir pada tanggal 23 Mei 1974 ini, berhasil menghantarkan single Hands menembus posisi ke-6  Billboard 100 pada awal tahun 1999 walaupun belum dirilis secara fisik dalam bentuk kaset atau CD, murni dari airplay radio saja. Video musiknya digarap oleh Nick Brandt. Dalam video ini, Jewel digambarkan sebagai seorang pengemudi yang berhenti di depan sebuah apartemen yang runtuh. Jewel turun dari mobil dan membantu para korban yang terjebak dalam musibah itu bersama beberapa orang yang selamat, sementara yang lain berlari menyelamatkan dirinya sendiri. Video menyentuh ini sempat lho nangkring di posisi jawara VHS Top 10 Countdown pada tahun 1999.

After all, lagu ini mengingatkan bahwa kita adalah makhluk sosial yang tak seharusnya hidup dengan mengagungkan semangat individualisme. Orang-orang disekililing kita merupakan bagian dari diri kita sebagai manusia. Perbedaan warna kulit, agama, suku bangsa, status sosial ekonomi dan lainnya tak sepatutnya menjadi penghalang bagi kita untuk membantu sesama saat mereka tertimpa musibah. In the end, only kindness matters. Bagaimana menurut anda?









Senin, 21 September 2015

Joey McIntyre - L.A blue

Judul : L.A Blue
Artis : Joey McIntyre
Album : 8:09
Pencipta : Joey McIntyre, Emanuel Kiriakou
Dirilis : 27 April 2004
Genre : Pop Balad

Jika saya tanya masih ingatkah anda dengan lagu Stay The Same yang populer pada tahun 1999, sebagian dari anda yang merupakan mantan abg era 90 pasti jawabnya masih ingat. Apalagi bagi para fansnya grup musik New Kids On The Block alias NKOTB yang kondang di akhir dekade 80-an itu. Ya karena memang single Stay The Same dinyanyikan oleh Joey McIntyre, yang tak lain dan tak bukan, adalah mantan personil grup NKOTB. Tapi jika saya tanya bagaimana dengan single L.A Blue?

Well..menurut saya pribadi, single L.A Blue adalah salah satu dari sekian banyaknya lagu yang masuk kategori underrate, atau bahasa gampangnya lagu yang harusnya layak untuk dikenal deh. Single ini merupakan salah satu single andalan dari Joey McIntyre dari album ketiga bertitle 8:09 yang diluncurkan tahun 2004 silam.

L.A Blue menceritakan kepedihan seseorang yang harus terpisah jauh dengan sang kekasih nun jauh di kampung halaman, biasalah karena tuntutan pekerjaan. Ceritanya agak mirip dengan Home-nya Michael Buble. Tapi yang ini lebih berasa galaunya. Sudah terpaksa jauh dengan sang pujaan hati, muak pula dengan kota yang sekarang ditempatinya. Lagu ini merupakan ekspresi kerinduannya pada sang istri nun jauh di Boston saat dia harus berjuang di Los Angeles. Kerinduan kepada sang kekasih terasa begitu menyiksa, namun dia terpaksa bertahan di kota yang dianggap telah membelenggu jiwanya. The more i think of you, the more i hate this town. Yang sedang atau pernah menjalani long distance relationship (termasuk saya) pasti tau bagaimana rasanya haha..

Mantan personil termuda NKOTB ini nampaknya memang mencurahkan segenap perasaannya dalam album ketiganya terutama untuk lagu ini. "Kami ( Joey dan Emmanuel) mencurahkan darah, keringat, dan air mata kedalam album 8:09. Hampir sampai berdarah maksudnya", ujar bapak beranak tiga ini sambil tersenyum. Secara musikal, L.A Blue terdengar cukup matang, lebih condong ke musik kontemporer dewasa ketimbang pop.

Namun sayangnya respon pasar tak sehebat perjuangannya dalam menggarap album ini. Gaungnya tak begitu terasa, bahkan tak banyak catatan prestasinya di tangga lagu dunia. Entah kurang promosi atau apa, saya tidak begitu tau. Bahkan video klipnya pun sulit untuk dicari. Walau saya merasa dulu pernah menonton video klipnya di tv. Kalau tidak salah, ada adegan Joey sedang duduk di tepi puncak sebuah gedung dengan background kota Los Angeles di waktu malam.

Btw, waktu saya mencoba mencari video klipnya di youtube, saya menemukan sebuah video cover lagu ini dalam list hasil pencarian. Nampaknya video tersebut dibuat dan diunggah oleh salah satu fans Joey McIntyre dari Indonesia yang galau karena tidak berhasil menemukan video klip L.A Blue di internet. Aktingnya dalam video cover tersebut benar-benar awkward dan membuat perut saya kram menahan tawa. Penasaran? Cari sendiri deh haha..



Kate Winslet - What If

Judul : What If
Artis : Kate Winslet
Album : Christmas Carol
Pencipta : Steve Mac, Wayne Hector
Dirilis : 26 November 2001
Aliran : Pop

Siapa sih yang tidak kenal dengan Kate Winslet? Artis cantik asal Inggris dengan segudang prestasi ini sudah lama berkecimpung di dunia akting. Beragam tropi dari berbagai ajang pernghargaan bergengsi pun sudah pernah disabetnya. Mulai dari patung bugilnya si mas Oscar sampai gramofonnya Grammy pernah jatuh ke tangannya. Sebagian dari kita mengenalnya melalui akting ciamiknya di film Titanic. Itu lho film yang...yakin mau saya ceritain? Ogah? Sama!. Pokoknya yang I Jump You Jump itu deh.

Tapi mungkin tak banyak dari kita yang tau bahwa satu tahun paska pesta millenium, artis kelahiran 5 Oktober 1975 ini pernah merekam sebuah single dan sempat jadi hits pula. Ceritanya gini, pada tahun 2001, Kate Winslet diam-diam merekam sebuah single yang ditulis sekaligus diproduseri oleh Steve Mac dan Wayne Hector? Merasa tak asing dengan nama itu? Yups..mereka adalah bapak asuh yang membesarkan 3 boyband top asal Britania Raya : Boyzone, 5ive dan Westlife. Nggak kenal dengan 3 grup boyband itu? Pada lahir tahun berapa sih?

Back to Kate Winslet. Single perdana milik Kate Winslet akhirnya kelar direkam dan diberi judul What If. Single ini digunakan sebagai salah satu sountrack film animasi yang disadur dari salah satu novelnya empu Charles Dickens berjudul Christmas Carol : The Movie. Kate Winslet sendiri pun ikut mengisi suara salah satu karakter utama dalam film animasi tersebut yakni Bele. Film ini terbilang lumayan sukses lah. Selain Kate Winslet, Nicholas Cage pun ikut menjadi dubber dalam film tersebut.

Single What if bercerita tentang gejolak hati seorang wanita yang putus dengan kekasihnya. Dia bertanya-tanya seandainya jika saat itu mereka tak pernah berpisah, akankah mereka tetap bisa bersatu dengan beragam perbedaan diantara mereka berdua.

What If cukup santer di top chart berbagai negara terutama di Eropa Barat seperti Inggris dan Irlandia, sempat juga rame di Indonesia waktu itu. Popularitas artis yang kemarin ikut main di film Divergent ini jelas punya andil dalam kesuksesan single tersebut. Menurut saya pribadi sih, suara Kate Winslet tidak terlalu istimewa, hanya pas saja. Kekuatan lagu ini ada pada liriknya yang cukup emosional. Lha kalau menurut anda sendiri bagaimana? Silahkan share opininya disini.



Minggu, 20 September 2015

Richard Marx - Hazard

Judul : Hazard
Artis : Richard Marx
Album : Rush Street
Pencipta : Richard Marx
Dirilis : Januari 1992
Genre : Pop

Pada umumnya seorang penulis lagu mengarang sebuah lagu untuk mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya. Kadang juga untuk menceritakan sebuah kejadian yang pernah dia alami atau dia lihat, seperti fenomena sosial politik misalnya. Tapi terkadang ada juga lho penulis lagu yang berhasil menyusupkan sebuah cerita fiksi dalam untaian syair lagunya. Salah satunya adalah Richard Marx.

Richard Marx, penyanyi sekaligus penulis lagu ini, pernah menciptakan sebuah lagu bernuansa fiksi misteri yang menjadi spekulasi para pencinta musik dunia. Judulnya Hazard. Bukan..bukan pemain bola klub Chelsea itu. Walaupun memang dia lahir di tahun yang sama dengan saat lagu ini direkam yaitu tahun 1991. Hazard itu sendiri merupakan sebuah kota kecil di negara bagian Nebraska, Amerika Serikat.

Single Hazard ini menceritakan tentang seorang anak tanpa ayah yang pindah ke kota Nebraska bersama ibunya. Sedari kedatangannya di kota itu, si anak ini mendapat tudingan dari masyarakat sekitar. Mungkin karena dia dianggap sebagai anak haram atau menderita gangguan mental yang menyebabkan ibunya harus pindah ke Nebraska. Saat dewasa, dia bertemu dan jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Mary. Sepasang kekasih ini sering berjalan berdua menelusuri tepian sungai. Suatu malam Mary pergi dari rumah dan tidak kembali lagi. Keesokan harinya, Mary ditemukan tewas di tepian sungai tersebut dan coba tebak siapa yang dituduh sebagai tersangkanya? Ya..si pemuda tersebut.

Dalam video klipnya, sang pemuda diperankan oleh Richard Marx sendiri. Dan siapa sebenarnya yang telah membunuh Mary pun masih tak jelas. Ada yang bilang si pemuda tersebut, ada pula yang menduga sang kepala polisi kota itu lah pelakunya. Inilah yang menjadi spekulasi menarik dari single Hazard ini. Bahkan ada yang mempertanyakan, kisah ini beneran terjadi nggak sih?

Richard Marx sendiri sudah menegaskan bahwa cerita dalam lagu tersebut adalah murni fiksi. Pemilihan Nebraska sebagai kota sebenarnya karena memang dia pernah mampir kesana dan kata Nebraska dirasa cukup pas dengan rima lagunya.

Single ini sendiri berhasil menyita perhatian para pecinta musik dunia. Dibuktikan dengan masuknya lagu ini ke puncak tangga lagu di berbagai negara dan membawa suami artis Cynthia Rhodes ini kembali ke chart bergengsi Billboard Hot 100 walau harus puas mentok di posisi 9.

Saat menonton videonya, kita seperti sedang menonton sebuah film pembunuhan misterius berdurasi kurang dari 5 menit. Penasaran pengen nonton atau sekedar untuk nostalgia? Silahkan simak video klipnya berikut ini. Btw, menurut anda, siapa sih sebenarnya yang telah membunuh Mary?


Gloria Estefan - Reach

Judul : Reach
Artis : Gloria Estefan
Album : Destiny
Pencipta : Gloria Estefan, Diane Warren
Dirilis : 2 April 1996
Aliran : Pop

Masih ingatkah anda pada pesta perayaan olahraga terbesar dunia yang diselenggarakan tahun 1996 di Atlanta? Sebagian dari kita mungkin pernah menontonnya di layar tivi, sebagian lagi (seperti saya) masih terlalu polos untuk mengingatnya dan sebagian lagi malah belum lahir pada saat itu. Tapi kalau saya sebutkan nama-nama seperti Rexy Mainaky, Ricky Subagja, Mia Audina, Antonius Ariantho, Denny Kartono dan Susi Susanti, pasti deh pada tahu semua. Yups..atlet-atlet bulu tangkis indonesia pernah berjaya pada pesta olahraga Olimpiade tahun 1996 di Atlanta. Pada kompetisi olahraga empat tahuan tersebut, Indonesia berhasil membawa pulang 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu semuanya disumbangkan dari cabang bulu tangkis. Sebuah prestasi membanggakan hasil latihan kerja keras dari para pebulu tangkis kita.

Ngomongin soal Olimpiade 1996, sebagian dari anda yang pernah menyaksikan siaran langsungnya, mungkin masih ingat dengan lagu pembakar semangat yang dulu sering sekali di putar di tivi sepanjang perhelatan pesta olahraga tersebut. Ya..anda benar, lagu itu adalah Reach yang dibawakan oleh penyanyi sekaligus aktris kawakan asal Kuba, Gloria Estefan.

Lagu Reach ini ditunjuk sebagai sebagai salah satu dari official theme song untuk Olimpiade Atlanta 1996. Ditulis oleh Gloria Estefan dan Diane Warren, lagu ini mengisahkan bagaimana seseorang yang memiliki sebuah impian dan berjuang untuk meraihnya. Diane Warren sendiri adalah seorang penulis lagu beken asal Amerika Serikat yang ikut andil dalam menulis lagu I Don't Wanna Miss A Thing yang dibawakan oleh grup rock Aeroshmith.

Sebagai lagu tema sebuah pesta olahraga dunia, tak salah jika lagu ini meledak di seluruh dunia. Mengusung musik pop yang dinamis dan enerjik, dengan lirik yang powerfull dan dinyanyikan oleh penyanyi yang sudah matang di kancah dunia musik, Reach hadir membakar semangat untuk mengejar mimpi bagi siapapun yang mendengarkannya. Bahkan hingga hari ini, setiap kali saya merasa down, lagu ini selalu saya gunakan sebagai booster semangat.

Pada ajang musik bergengsi Grammy Award tahun 1997, lagu milik istri Emilio Estefan ini sempat dinominasikan sebagai Lagu Pop Wanita Terbaik. Namun sayangnya harus mengalah pada lagu super melow Unbreak My Heart-nya Tony Braxton yang ternyata juga diciptakan oleh Diane Warren.

Gloria Estefan mengajak sejumlah musisi kondang seperti Julio Iglesias, Jon Scada, Ricky Martin dan yang lain untuk sama-sama menyumbangkan suara dalam lagu Reach versi latin berjudul Puedes Llegar.

Nah, bagi anda yang sedang lesu, capek, kurang semangat dalam menjalani hari-hari anda, coba deh dengerin dan resapi irama serta lirik lagu ini. Rasakan semangat baru mengalir deras dalam pembuluh darah anda :)



Sabtu, 19 September 2015

Hoobastank - If I were You

Judul : If I were You
Artis : Hoobastank
Album : Every Man For Him Self
Pencipta : -
Dirilis : 1 Mei 2006
Aliran : Post-Grunge

Dalam hidup anda mungkin pernah bertemu dengan orang yang, menurut anda, sudah memiliki segalanya tapi tetap saja masih mengeluhkan hidupnya. Tampangnya sudah cakep, hartanya melimpah, jabatannya lumayan, populer iya. Dari tukang sayur sampai biduan orkes kenal sama dia. Tapi kok masih saja setiap hari ada saja yang dia keluhkan. Padahal menurut anda, kehidupannya sudah nyaris sempurna deh. Apapun akan anda berikan asal bisa jadi seperti dia. Jika anda jadi dia pasti anda akan sangat bersyukur.

Nah keadaan semacam inilah yang kemudian menginspirasi grup rock asal California, Hoobastank, saat menulis lagu If I Were You. Lagu ini lalu dimasukan ke dalam album ketiga mereka yang diberi judul Every Man For Himself yang diluncurkan pada tahun 2006 silam. Doug Robb, sang vokalis sekaligus pentolan Hoobastank mengatakan lagu ini terinspirasi oleh NHL Strike dan tour barengnya bersama grup rock Velvet Revolver. "Saya mengamati mereka. Mereka punya hampir segalanya namun tak menghargainya," tutur pria kelahiran 2 Januari 1975 ini.

Untuk pembuatan video klip lagu ini diserahkan kepada Hype Williams dulu pernah menyutradarai video klip No Scrub milik girlband TLC. Video musik If I Were You sendiri pun tergolong sederhana tapi masih enaklah untuk ditonton.

Walaupun single lagu ini tak sesukses hits mereka The Reason yang populer di awal tahun 2004. Namun untuk saya pribadi, saya lebih menyukai lagu ini dari pada The Reason. Alasannya simple, aransemen musik dan liriknya lebih mengena. Btw, grup yang pada awalnya beraliran punk-ska ini pernah 3 kali menggelar konser di Jakarta dan Bali lho. Yang terakhir itu bulan Desember 2009 kalau nggak salah. Anda sempat nonton? Yuk bagi ceritanya disini.


Ann Louise & Emil Chow - (You Are The) Love of My Life

Judul : (You Are The) Love of My Life
Artis : Ann-Louise & Emil Chow
Album : My Oh My, Stick Around
Pencipta : -
Dirilis : 1998
Aliran : Pop

Ada satu lagu yang dulu sering sekali saya lihat video klipnya di tivi sekitar tahun 1998 dan merupakan soundtrack dari sebuah film. Selama beberapa tahun saya mencari lagu ini tapi mendapat beberapa kendala dikarenakan :
1. Saya lupa judul lagunya
2. Saya nggak ingat nama penyanyinya
3. Liriknya pun sudah minggat dari ingatan saya
Menyedihkan sekali bukan?

Tapi saya nggak putus asa. Masih berharap suatu saat ingatan saya tentang lagu tersebut sudi mampir kembali ke kepala saya yang bebal ini. Nah di suatu senja yang damai ( maklum awal bulan ), saya sedang menikmati secangkir teh sembari mendengarkan siaran radio, dan kemudian mengalunlah irama lagu tersebut dari speaker radio saya. Saya terpaku mendengarnya, berusaha menangkap liriknya ( mohon dimaklumi, kemampuan bahasa Inggris saya cukup mengenaskan). Sudah dapat sepotong lirik, saya buka hape butut saya dan meminta bantuan si mbah untuk melacak judul lagu itu.

Binggo!! Love of My Life adalah judul lagunya. Bukan, ini bukan Queen punya. Ini adalah hasil kolaborasi manis dari penyanyi cantik asal Denmark bernama Ann-Louise dan Emil Chow yang notabenenya adalah musisi terkenal asal Hongkong. Tak banyak informasi yang saya dapatkan tentang Ann-Louise, tapi kalau tentang Emil Chow ada beberapa artikel tentang dirinya di internet. Emil Chow adalah seorang musisi kelahiran Hongkong yang cukup aktif berkarya di dunia musik. Tak kurang dari 40 album sudah dia luncurkan sejak debutnya pada tahun 1985. Namanya cukup dikenal di China, Hongkong, Taiwan dan Asia Tenggara.

(You Are The) Love of My Life sendiri bercerita tentang bagaimana seseorang yang sudah menanti cinta sejati selama hampir seumur hidupnya.  Dia sempat menutup diri sampai  datangnya seseorang yang menyelamatkan dirinya dengan cintanya..wuiih so sweett haha..

Tak banyak informasi yang saya dapatkan tentang lagu ini. Tapi dulu saya yakin bahwa lagu ini merupakan sountrack dari film komedi romantis You've Got A Mail yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Meg Ryan. Tapi yang membuat saya bingung, kok saya tidak menemukan lagu ini dalam tracklist album soundtracknya ya? Aaahh..mungkin ingatan saya yang konslet atau barangkali ada yang berkenan memberikan informasi validnya? Saya tunggu ya komentarnya.


Puff Daddy - I'll Be Missing You

Judul : I'll Be Missing You
Artis : Puff Daddy, Faith Evans, & 112
Album : No Way Out
Pencipta : Faith Evans, Sauce Money, Sting
Dirilis : 1998
Aliran : Rap Hip Hop

Apa yang anda rasakan saat sahabat dekat anda pergi meninggalkan anda untuk selama-lamanya? Sedih dong. Tak ada lagi canda tawanya menemani hari-hari anda. Terlebih lagi jika kepergiannya mengejutkan, tak disangka-sangka, anda makin terpukul pastinya.

Nah perasaan itulah yang ingin dicurahkan oleh Puff Daddy dalam lagu I'll Be Missing You. Lagu ini merupakan penghormatan untuk rekannya, rapper The Notorious B.I.G, yang tewas ditembak dalam mobilnya di kota Los Angeles dini hari pada tanggal 9 Maret 1997.

Istri mendiang The Notorious B.I.G, Faith Evans, ikut menyumbangkan suaranya menyanyikan bagian chorus lagu yang aslinya adalah milik grup band The Police berjudul Every Breath You Take. Puff Daddy pernah bilang bahwa Every Breath You Take memang salah satu lagu favoritnya. Selain genre dan aransemen, liriknya pun mengalami perubahan. Jika anda perhatikan ada potongan lirik lagu I'll Fly Away milik Alan Jackson nyangkut disana. Sting, sang vokalis The Police sekaligus pengarang lagu tersebut, memberikan persetujuannya sebagai bentuk penghormatan bagi sang mendiang.

Lagu beraliran Rap Hip Hop dengan nuansa balad dan lirik yang emosional ini menjadi salah satu lagu tersukses pada tahun 1998. Menduduki peringkat jawara di Billboard Hot 100 selama 11 pekan menjadikan lagu ini sempat digadangkan sebagai lagu hip hop terlama yang nangkring di puncak Hot 100. Walaupun 13 tahun kemudian, lagu ini harus takhluk kepada  Lose Yourself-nya Eminem yang berjaya di posisi puncak selama 12 pekan.

Pada ajang penghargaan musik terbesar di dunia, Grammy Award tahun 1998, I'll Be Missing You diganjar dengan predikat Lagu Rap Terbaik. Demikian pula dengan albumnya No Way Out yang diberikan predikat sebagai Album Rap Terbaik.

Penjualan laguya pun fantastis. 8 juta kopi!!! 3 jutanya disumbang oleh warga negeri Paman Sam yang menjadikannya sebagai lagu tribute terlaris kedua. Posisi pertama dipegang oleh Elton Jhon dengan lagunya Candle In The Wind '97 yang tak lain adalah lagu tribute untuk mendiang Putri Diana dan terjual lebih dari 11 juta kopi di Amerika. Eh kabarnya sih, Sting sebagai salah satu pemegang royalti dari lagu I'll Be Missing You ini menerima bagian royalti sebanyak US$ 2000 perhari atau sekitar US$ 730.000 per tahun sampai tahun 2053!! Wuaaahh...nggak kebayang deh gimana tebalnya kantong tuh bapak haha..

Oh iya, kalau anda pernah nonton Rush Hour 2, pasti masih inget dong adegan menyedihkan saat Lee (Jackie Chan) mengira rekannya Carter (Chris Tucker) meninggal dalam ledakan. Lagu I'll Be Missing You diputar di radio mobil. Lee yang sedang mengendarai mobil tersebut sembari berduka mengenang sahabatnya eehh malah ujung-ujungnya goyang mengikuti irama musiknya. Dan saya yang nontonnya pun akhirnya tercabik antara terharu dan geli.

Suka lagu ini atau punya kenangan tentangnya? Mari bagikan cerita anda di kotak komentar.




B*Witched - To You I belong

Judul : To You I belong
Artis : B*Witched
Album : B*Witched
Pencipta : B*Witched, Ray Hedges, Tracy Ackerman
Tanggal rilis : 27 April 1998
Aliran : Pop

Flash back again to summer 1998. Ciyee..summer apaan, di Indonesia mah adanya musim kemarau, dimana pertama kali saya bertemu mereka. Atau lebih tepatnya melihat video klip mereka di tivi. Sebagian dari kita, bujang gadis era 90 mungkin sudah melupakan mereka. Tak bisa disalahkan, karena memang umur girlband asal Irlandia ini memang tak terlalu lama. Tapi saya tidak. Kenapa? Karena saya jatuh cinta sama merekaaa...

Yes..saya memuja mereka. Bagaimana tidak, empat cewek imut kelahiran Dublin ini benar-benar manis. Saking manisnya saya bisa kena diabetes kalau kelamaan memandang poster mereka haha..

Mereka adalah B*Witched. Girlband asal Irlandia yang beranggotakan Edele Lynch, Keavy Lynch, Lindsay Armaou, Sinead O'Carrol ini sempat menyihir saya dengan suara merdu mereka. Wajarlah, mereka kan punya background pendidikan musik layaknya musisi-musisi Irlandia yang kita kenal. Bahkan si kembar Edele dan Keavy Lynch itu adalah adik dari Shane Lynch, salah satu personil boyband top asal Irlandia, Boyzone. Di atas pentas pertunjukan, kwartet cewek pecinta celana denim ini pun selalu tampil energik dan menyegarkan.

To You I belong adalah awal dimana saya mengenal mereka. Sebenarnya sih single ini adalah hits ketiga mereka yang diambil dari album pertamanya yang bertajuk B*Witched. Nampaknya saya yang ketinggalan informasi tentang mereka, ini repotnya kalau tumbuh di pelosok kampung yang jauh dari jangkauan teknologi haha..

Mengambil jalur pop dengan nuansa Irish music yang khas, To You I Belong pernah menjadi hits di Eropa dan Asia. Sempat juga menembus posisi teratas Singles Chart di Inggris. Video musiknya yang adem berhasil mendinginkan saya yang sedang terbakar oleh panasnya musim kemarau kala itu haha..











Kamis, 17 September 2015

Sasha - If You Believe

Judul : If You Believe
Artis : Sasha
Album : Dedicated to..
Pencipta : Sascha Schmitz, Grant Michael
Tanggal rilis : 26 Oktober 1998
Aliran : Pop

Sasha? Penyedap rasa ya? Bukan atuh, beliau ini adalah seorang penyanyi asal Jerman yang dulu pernah wara wiri di tangga lagu di Eropa Barat dan tentunya di Indonesia pada tahun 1998. 

Salah satu lagu andalannya ( yah yang saya ingat emang cuma satu) bertajuk If You Believe pernah merajai tangga lagu di beberapa negara seperti Jerman, Austria, Belgia, Italia, Belanda, Swedia. Lagu manis ini sendiri merupakan single kedua beliau yang dicomot dari album pertamanya yang diberi judul Dedicated To..

Single ini diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 1998 dan mendapat respon cukup baik dari para pecinta musik terutama dari mbak-mbak era 90an yang mungkin kepincut sama paras cakep si mas yang punya nama lengkap Sascha Schmitz ini.

Mengusung warna musik pop, single If You Believe berhasil mendongkrak penjualan albumnya sampai 400 ribu keping. Itu baru di Jerman doang, belum lagi di negara lain. Single ini juga sempat membawa pria kelahiran 5 Januari 1972 ini dinominasikan sebagai Best Male Act International di ajang penghargaan MTV Europe Music Awards.

Sebenarnya beliau cukup aktif menyumbang karya di dunia musik bahkan sampai sekarang. Sejauh ini Sasha Schmitz sudah merilis 8 album dan 1 album kompilasi, tapi gaungnya kurang berasa di Indonesia. Jadi jangan salahkan jika saya taunya ya satu lagu itu saja. Masih inget banget dulu sering nonton video If You Believe di tv menjelang acara favorit Dunia Dalam Berita huahaha...

Anda suka lagu ini atau punya kenangan dengan lagu ini? Yuk share di kotak komentar.